1.Penjelasan
Transistor Merupakan komponen elektronika yang merupakan alat semikonduktor yang dipakai sebagai
penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi
tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya.
Transistor dapat berfungsi
semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan
inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit
sumber listriknya.
Fungsi Transistor antara lain :
1. Sebagai
penguat arus, tegangan dan daya (AC dan DC)
2.
Sebagai penyearah
3.
Sebagai mixer
4.
Sebagai osilator
5.
Sebagai switch
Pada
umumnya, transistor memiliki 3 terminal, yaitu Basis (B), Emitor (E) dan
Kolektor (C). Tegangan yang di satu terminalnya misalnya Emitor dapat dipakai
untuk mengatur arus dan tegangan yang lebih besar daripada arus input Basis,
yaitu pada keluaran tegangan dan arus output Kolektor.
Transistor mempunyai 3 jenis yaitu :
1. Uni
Junktion Transistor (UJT)
2.
Field Effect Transistor (FET)
3.
MOSFET
1. Uni Junktion Transistor (UJT)

Uni Junktion Transistor (UJT) adalah transistor yang mempunyai satu kaki emitor dan
dua basis. Kegunaan transistor ini adalah terutama untuk switch elektronis. Ada
Dua jenis UJT ialah UJT Kanal N dan UJT Kanal P.
2. Field Effect Transistor (FET)
2. Field Effect Transistor (FET)

Beberapa Kelebihan
FET dibandingkan dengan transistor biasa ialah antara lain penguatannya yang
besar, serta desah yang rendah. Karena harga FET yang lebih tinggi dari
transistor, maka hanya digunakan pada bagian-bagian yang memang memerlukan.
Bentuk fisik FET ada berbagai macam yang mirip dengan transistor.
Jenis FET ada dua yaitu Kanal N dan Kanal P. Kecuali itu terdapat pula macam FET ialah Junktion FET (JFET) dan Metal Oxide Semiconductor FET (MOSFET).
3. MOSFET
Jenis FET ada dua yaitu Kanal N dan Kanal P. Kecuali itu terdapat pula macam FET ialah Junktion FET (JFET) dan Metal Oxide Semiconductor FET (MOSFET).
3. MOSFET
![]() |
Bentuk Fisik
Mosfet
|
MOSFET (Metal Oxide Semiconductor FET) adalah
suatu jenis FET yang mempunyai satu Drain, satu Source dan satu atau dua Gate.
MOSFET mempunyai input impedance yang sangat tinggi. Mengingat harga yang cukup
tinggi, maka MOSFET hanya digunakan pada bagian bagian yang benar-benar
memerlukannya. Penggunaannya misalnya sebagai RF amplifier pada receiver untuk
memperoleh amplifikasi yang tinggi dengan desah yang rendah.
![]() |
Simbol MOSFET
|
2.Spesifikasi


3. Cara Pengujian Transistor menggunakan Avometer
1. Menguji transistor jenis NPN
Sakelar jangka pada x100 ,
Sakelar jangka pada x100 ,
o
Penyidik hitam pada Basis, Penyidik
merah pada Kolektor, jarum harus bergerak ke kanan
o
Penyidik hitam tetap pada Basis,
Penyidik merah dipindah ke Emitor, jarum harus bergerak ke kanan lagi.
o
Penyidik merah dipindah pada Basis
dan hitam pada Kolektor, jarum harus tidak bergerak
o
Penyidik merah tetap pada Basis
Penyidik hitam dipindah ke Emitor jarum juga harus tidak bergerak.
Saklar jangka pada 1 k,
o
Penyidik hitam ditempel pada
kolektor dan merah pada emitor, jarum harus sedikit bergerak ke kanan dan bila
dibalik jarum harus tidak bergerak.
2.
Menguji transistor jenis PNP
Sakelar jangka pada x100
Sakelar jangka pada x100
o
Penyidik hitam pada Basis, Penyidik
merah pada Kolektor, jarum harus tidak bergerak
o
Penyidik hitam tetap pada Basis,
Penyidik merah dipindah ke Emitor, jarum harus tidak bergerak
o
Penyidik merah dipindah pada Basis
dan hitam pada Kolektor, jarum harus bergerak
o
Penyidik merah tetap pada Basis
Penyidik hitam dipindah ke Emitor harus bergerak.
Saklar jangka pada 1 k,
o
Penyidik hitam ditempel pada
kolektor dan merah pada emitor, jarum harus sedikit bergerak ke kanan dan bila
dibalik jarum harus tidak bergerak.
Kesimpulan : Apaila salah satu peristiwa/pengujian diatas
tidak terjadi, maka kemungkinan transistor rusak, dan dengan cara pengujian
diatas kita juga bisa menentukan posisi/letak kaki-kaki tranistor (basis,
kolektor dan emitor)
3. Menguji Transistor FET
Penentuan jenis FET dilakukan dengan saklar jangkah pada x100 penyidik hitam pada Source dan merah pada Gate. Bila jarum menyimpang, maka janis FET adalah kanal P dan bila tidak, FET adalah kanal N
3. Menguji Transistor FET
Penentuan jenis FET dilakukan dengan saklar jangkah pada x100 penyidik hitam pada Source dan merah pada Gate. Bila jarum menyimpang, maka janis FET adalah kanal P dan bila tidak, FET adalah kanal N
Kerusakan FET dapat diamati dengan
rangkaian pada gambar diatas. Dengan Mengunakan potensiometer dan dirangkai
seperti gambar, Saklar Jangkah diletakkan pada x1k atau x10k, potensio pada
minimum, resistansi harus kecil. Bila potensio diputar ke kanan, resistansi
harus tak terhingga. Bila peristiwa ini tidak terjadi, maka kemungkinan FET
rusak
4. Menguji Transistor UJT
Cara kerja UJT (Uni Junktion Transistor) adalah seperti switch, UJT kalau masih bisa on off berarti masih baik.
4. Menguji Transistor UJT
Cara kerja UJT (Uni Junktion Transistor) adalah seperti switch, UJT kalau masih bisa on off berarti masih baik.
Saklar Jangkah pada 10 VDC dan
potensio pada minimum, tegangan harus kecil. Setelah potensio diputar
pelan-pelan jarum naik sampai posisi tertentu dan kalau diputar terus jarum
tetap disitu. Bila jaum diputar pelan-pelan ke arah minimum lagi, pada suatu
posisi tertentu tiba-tiba jarum bergerak ke kiri dan bila putaran potensio
diteruskan sampai minimum jarum tetap disitu. Bila peristiwa tersebut terjadi,
maka UJT masih baik.
No comments:
Post a Comment