Friday, 15 August 2014

Dioda (ELEKTRO)

1.Penjelasan
Dioda adalah komponen aktif semikonduktor yang terdiri dari persambungan (junction) P-N.Sifat dioda yaitu dapat menghantarkan arus pada tegangan maju dan menghambat arus pada tegangan balik. Dioda berasal dari pendekatan kata dua elektroda yaitu anoda dan katoda. 
Dioda semikonduktor hanya melewatkan arus searah saja (forward), sehingga banyak digunakan sebagai komponen penyearah arus.

SIMBOL UMUM DIODA

Description: Simbol dioda

Dioda disimbolkan dengan gambar anak panah yang pada ujungnya terdapat garis yang melintang. Simbol tersebut sebenarnya adalah sebagai perwakilan dari cara kerja dioda itu sendiri. Pada pangkal anak panah disebut juga sebagai anoda (kaki positif = P) dan pada ujung anak panah disebut sebagai katoda (kaki negative = N).

FUNGSI DIODA
1. Sebagai penyearah, untuk dioda bridge
2. Sebagai penstabil tegangan (voltage regulator), untuk dioda zener
3. Pengaman / sekering
4. Sebagai rangkaian clipper, yaitu untuk memangkas / membuang level sinyal yang ada di atas atau di bawah level tegangan tertentu.
5. Sebagai rangkaian clamper, yaitu untuk menambahkan komponen DC kepada suatu sinyal AC
6. Sebagai pengganda tegangan.
7. Sebagai indikator, untuk LED (light emiting diode)
8. Sebagai sensor panas, contoh aplikasi pada rangkaian power amplifier
9. Sebagai sensor cahaya, untuk dioda photo
10. Sebagai rangkaian VCO (voltage controlled oscilator), untuk dioda varactor

JENIS DIODA
Description: Simbol jenis-jenis dioda

1. Dioda standar

Description: Dioda standar

Dioda jenis ini ada dua macam yaitu silikon dan germanium. Dioda silikon mempunyai tegangan maju 0.6 V sedangkan dioda germanium 0.3 V. Dioda jenis ini mempunyai beberapa batasan tertentu tergantung spesifikasi. Batasan batasan itu seperti batasan tegangan reverse, frekuensi, arus, dan suhu. Tegangan maju dari dioda akan turun 0.025 V setiap kenaikan 1 derajat dari suhu normal.

Sesuai karakteristiknya dioda ini bisa dipakai untuk fungsi-fungsi sebagai berikut:
1. Penyearah sinyal AC
2. Pemotong level
3. Sensor suhu
4. Penurun tegangan
5. Pengaman polaritas terbalik pada DC input
Contoh dioda jenis ini adalah 1N400x (1A), 1N5392 (1.5A), dan 1N4148 (500mA).


2. LED (light emiting diode)

Description: Simbol Dioda LED

Dioda jenis ini mempunyai lapisan fosfor yang bisa memancarkan cahaya saat diberi polaritas pada kedua kutubnya. LED mempunyai batasan arus maksimal yang mengalir melaluinya. Diatas nilai tersebut dipastikan umur led tidak lama. Jenis led ditentukan oleh cahaya yang dipancarkan. Seperti led merah, hijau, biru, kuning, oranye, infra merah dan laser diode. Selain sebagai indikator beberapa LED mempunyai fungsi khusus seperti LED inframerah yang dipakai untuk transmisi pada sistem remote control dan opto sensor juga laser diode yang dipakai untuk optical pick-up pada sistem CD. Dioda jenis ini dibias maju (forward).

3. Dioda Zener

Description: Simbol Dioda zener

Fungsi dari dioda zener adalah sebagai penstabil tegangan. Selain itu dioda zener juga dapat dipakai sebagai pembatas tegangan pada level tertentu untuk keamanan rangkaian. Karena kemampuan arusnya yang kecil maka pada penggunaan dioda zener sebagai penstabil tegangan untuk arus besar diperlukan sebuah buffer arus. Dioda zener dibias mundur (reverse).

4. Dioda photo

Description: Simbol dioda photo

Dioda photo merupakan jenis komponen peka cahaya. Dioda ini akan menghantar jika ada cahaya yang mauk dengan intensitas tertentu. aplikasi dioda photo banyak pada sistem sensor cahaya (optical). Contoh : pada optocoupler dan optical pick-up pada sistem CD. Dioda photo dibias maju (forward).

5. Dioda varactor

Description: Simbol Dioda varactor

Kelebihan dari dioda ini adalah mampu menghasilkan nilai kapasitansi tertentu sesuai dengan besar tegangan yang diberikan kepadanya. Dengan dioda ini maka sistem penalaan digital pada sistem transmisi frekuensi tinggi mengalami kemajuan pesat, seperti pada radio dan televisi. Contoh sistem penalaan dengan dioda ini adalah dengan sistem PLL (Phase lock loop), yaitu mengoreksi oscilator dengan membaca penyimpangan frekuensinya untuk kemudian diolah menjadi tegangan koreksi untuk oscilator. Dioda varactor dibias reverse

KARAKTERISTIK DIODA
1. Bias Maju Dioda


Description: Bias Maju Dioda

Adalah cara pemberian tegangan luar ke terminal diode. Jika anoda dihubungkan dengan kutub positif batere, dan katoda dihubungkan dengan kutub negative batere, maka keadaan diode ini disebut bias maju (forward bias). Aliran arus dari anoda menuju katoda, dan aksinya sama dengan rangkaian tertutup. Pada kondisi bias ini akan terjadi aliran arus dengan ketentuan beda tegangan yang diberikan ke diode dan akan selalu positif.

2. Bias Mundur Dioda

Description: Bias mundur dioda

Sebaliknya bila anoda diberi tegangan negative dan katoda diberi tegangan positif, arus yang mengalir jauh lebih kecil dari pada kondisi bias maju. Bias ini dinamakan bias mundur (reverse bias) pada arus maju diperlakukan baterai tegangan yang diberikan dengan tidak terlalu besar maupun tidak ada peningkatan yang cukup significant.

Sebagai karakteristik dioda, pada saat reverse, nilai tahanan diode tersebut relative sangat besar dan diode ini tidak dapat menghantarkan arus listrik. Nilai-nilai yang didapat, baik arus maupun tegangan tidak boleh dilampaui karena akan mengkibatkan rusaknya dioda.
2.Spesifikasi
DIODE PENYEARAH GENERAL PURPOSE     ( untuk ac 50/60 Hz)
IN54xx = 3A
5400
5402
5404
5406
5407
5408
1N5397
V maks
50
100v
200v
400v
600v
800v
1000v

1Nxxxx
1N4001
1N4002
1N4003
1N4004
1N4005
1N4006
1N4007

1N4816
1N4817
1N4818
1N4819
1N4820
1N4821
1N4822





IN5052
IN5053
IN5054

1N5391
1N5392
1N5393
1N5394
1N5395
1N5398
1N5399
V maks
50v
100v
200v
400v
600v
800v
1000v
·                     1N48xx = 1N539x = 1A
·                     IN505x = 1.5A
·                     Recovery time 1N400x = 5ns
·                     Recovery time 1N48xx = 1N539x = 10ns
===============================================================
  DIODE PENYEARAH FR  (Fast Recovery) - (untuk sirkit SMPS/Horisontal)
Catatan :
·                     Makin kecil angka recovery time (ns) berarti makin tinggi kemampuan untuk dipakai pada sirkit frekwensi tinggi.
·                     Sirkit horisontal bekerja pada frekwensi 15.625 Kz
·                     Sirkit SMPS ada yang bekerja pada frekwensi sekitar 35Kz tetapi ada pula yang bekerja pada frekwensi hampir 100Khz.
·                     Jadi kalau mengganti diode untuk sirkit SMPS kecuali lihat data arus (A), tetepi juga harus dilihat data recovery time-nya (ns). Nilai (ns) paling tidak sama – atau dapat digunakan dengan nilai (ns) yang lebih kecil.
·                     Jangan menggunakan diode general purpuse untuk sirkit Horisontal atau SMPS. Sebaliknya diode Fast Recovery tidak masalah jika dipakai untuk penyearah ac 50/60Hz

FR
101
102
103
104
105
106
107
V maks
50v
100v
200v
400v
600v
800v
1000v
Recovery T
150ns
150ns
150ns
150ns
250ns
500ns
500ns
·                     FR10x = 1A
·                     FR15x = 1.5A

HER
101
102
103
104
105
106
107
V maks
50v
100v
200v
400v
600v
800v
1000v
Recovery T
50ns
50ns
50ns
50ns
100ns
100ns
100ns
·                     HER10x = 1A
·                     HER30x = 3a

PR
2001
2002
2003
2004
2005


V maks
50v
100v
200v
400v
600v


Recovery T
150ns
150ns
150ns
150ns
250ns


·                     PR200x = 2A
·                     PR300x = 3A

RGP
10A
10B
10D
10G
10J
10K
10M
V maks
50v
100v
200v
400v
600v
800v
1000v
Recovery T
150ns
150ns
150ns
150ns
250ns
500ns
500ns
·                     RGP10 x = 1A
·                     RGP15x = 1.5A

RGP002-
12E
14E
16E
18E
20E


V maks
1200v
1400v
1600v
1800v
2000v


Recovery T
300ns
300ns
300ns
300ns
300ns


·                     RGP002-xxE = 0.5A   Biasanya dijumpai untuk penyearah tegangan screen Sony

RM2x
2Z
2
2A
2B
2C


V maks
200v
400v
600v
800v
1000V


Recovery T
150ns
150ns
150ns
150ns
250ns


·                     2A

RU2x(G)
2A(G)
2B(G)
2D(G)
2G(G)
2J(G)
2M(G)
2K(G)
V maks
50v
100v
200v
400v
600v
800v
1000v
Recovery T
50ns
50ns
50ns
50ns
75ns
75ns
75ns
·                      RU2x = 1.5A

RU4x
4Y
4Z
4
4A
4B
4C
4YX
V maks
100v
200v
400v
600v
800v
1000v
70v
I maks
3.5A
3.5A
3A
3A
3A
2.5A
4A
Recovery T
100ns
100ns
100ns
100ns
100ns
100ns
50ns

SR2x
2A
2B
2D
2G
2J
2K
2M
V maks
50v
100v
200v
400v
600v
800v
1000v
Recovery T
150ns
150ns
150ns
150ns
150ns
250ns
500ns
·                     SR2x = 2A

·                     N4148 Vrms maks=75v , 150mA, recovery time =4 ns
·                     STTH102 Vmaks=75v, I=150mA, recovery time=20ns
·                     RU2M(Z) V maks =400v, I = 1.1A, recovery time = 100ns
·                     RU2AM(Z) V maks = 600v, I = 1.1A, rtecovery time = 100ns
==================================================================
Diode Damper (bag horisontal) atau Sirkit Pin-cushion (bagian atas)
·                     RU4D=1300v / 1.2A
·                     RU4DS=1300v /1.5A
·                     RP3F=1500v / 2.0A
·                     BY228 = 1650v/5A
===================================================================
Diode zener protektor
·                     R2M = maks tembus pada tegangan antara 135-150v
·                     R2K = maks tembus pada tegangan 140v
3.Cara Pengujian Dioda menggunakan Avometer
1. Putarlah saklar pada Ohm, misalkan R x 1K
2. Tempelkanlah cord yang merah (+) pada terminal atau kaki katoda (-) dan cord yang hitam (-)pada anoda (+) dioda
3. Bila jarum multimeter bergerak itu berarti baik, namun bila diam saja itu berarti putus atau rusak
4. Kemudian selanjutnya cord yang hitam ditempelkan pada kaki katoda (-) dan cord yang merah ditempelkan pdai kaki anoda (+). Bila jarum multimeter diam itu berarti baik namun jika bergerak itu berarti bocor .Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar di bawah ini :

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmczRHZ5p_vCUw-GNKMBfsjfCue7h1OA3NJHxhEw-pU_NGQLPpiZkWShOEQcVxR8XcRhpE0fEaY_rtFRRDJd4VQ7nDdmah8Fxko72m7GdCQ0HzDSz0FNXeQUOC_-NHSbuOmUOFhkYFUUk/s1600/Cara+Mengukur+Dioda.JPG


No comments:

Post a Comment