1.Penjelasan
Dioda adalah
komponen aktif semikonduktor yang terdiri dari persambungan (junction) P-N.Sifat dioda yaitu dapat menghantarkan
arus pada tegangan maju dan menghambat arus pada tegangan balik. Dioda berasal dari pendekatan
kata dua elektroda yaitu anoda dan katoda.
Dioda
semikonduktor hanya melewatkan arus searah
saja (forward), sehingga banyak digunakan sebagai komponen penyearah arus.
SIMBOL UMUM DIODA

Dioda disimbolkan dengan gambar anak panah yang pada
ujungnya terdapat garis yang melintang. Simbol tersebut sebenarnya adalah
sebagai perwakilan dari cara kerja dioda itu sendiri. Pada pangkal anak panah
disebut juga sebagai anoda (kaki positif = P) dan pada ujung anak panah disebut
sebagai katoda (kaki negative = N).
FUNGSI DIODA
1. Sebagai penyearah, untuk dioda bridge
2. Sebagai penstabil tegangan (voltage regulator), untuk
dioda zener
3. Pengaman / sekering
4. Sebagai rangkaian clipper, yaitu untuk memangkas /
membuang level sinyal yang ada di atas atau di bawah level tegangan tertentu.
5. Sebagai rangkaian clamper, yaitu untuk menambahkan
komponen DC kepada suatu sinyal AC
6. Sebagai pengganda tegangan.
7. Sebagai indikator, untuk LED (light emiting diode)
8. Sebagai sensor panas, contoh aplikasi pada rangkaian
power amplifier
9. Sebagai sensor cahaya, untuk dioda photo
10. Sebagai rangkaian VCO (voltage controlled oscilator),
untuk dioda varactor
JENIS DIODA

1. Dioda standar

Dioda jenis ini ada dua macam yaitu silikon dan germanium.
Dioda silikon mempunyai tegangan maju 0.6 V sedangkan dioda germanium 0.3 V.
Dioda jenis ini mempunyai beberapa batasan tertentu tergantung spesifikasi.
Batasan batasan itu seperti batasan tegangan reverse, frekuensi, arus, dan
suhu. Tegangan maju dari dioda akan turun 0.025 V setiap kenaikan 1 derajat
dari suhu normal.
Sesuai karakteristiknya dioda ini bisa dipakai untuk
fungsi-fungsi sebagai berikut:
1. Penyearah sinyal AC
2. Pemotong level
3. Sensor suhu
4. Penurun tegangan
5. Pengaman polaritas terbalik pada DC input
Contoh dioda jenis ini adalah 1N400x (1A), 1N5392 (1.5A),
dan 1N4148 (500mA).
2. LED (light emiting diode)

Dioda jenis ini mempunyai lapisan fosfor yang bisa
memancarkan cahaya saat diberi polaritas pada kedua kutubnya. LED mempunyai
batasan arus maksimal yang mengalir melaluinya. Diatas nilai tersebut
dipastikan umur led tidak lama. Jenis led ditentukan oleh cahaya yang
dipancarkan. Seperti led merah, hijau, biru, kuning, oranye, infra merah dan
laser diode. Selain sebagai indikator beberapa LED mempunyai fungsi khusus
seperti LED inframerah yang dipakai untuk transmisi pada sistem remote control
dan opto sensor juga laser diode yang dipakai untuk optical pick-up pada sistem
CD. Dioda jenis ini dibias maju (forward).
3. Dioda Zener

Fungsi dari dioda zener adalah sebagai penstabil tegangan.
Selain itu dioda zener juga dapat dipakai sebagai pembatas tegangan pada level
tertentu untuk keamanan rangkaian. Karena kemampuan arusnya yang kecil maka
pada penggunaan dioda zener sebagai penstabil tegangan untuk arus besar
diperlukan sebuah buffer arus. Dioda zener dibias mundur (reverse).
4. Dioda photo

Dioda photo merupakan jenis komponen peka cahaya. Dioda ini
akan menghantar jika ada cahaya yang mauk dengan intensitas tertentu. aplikasi
dioda photo banyak pada sistem sensor cahaya (optical). Contoh : pada
optocoupler dan optical pick-up pada sistem CD. Dioda photo dibias maju
(forward).
5. Dioda varactor

Kelebihan dari dioda ini adalah mampu menghasilkan nilai
kapasitansi tertentu sesuai dengan besar tegangan yang diberikan kepadanya.
Dengan dioda ini maka sistem penalaan digital pada sistem transmisi frekuensi
tinggi mengalami kemajuan pesat, seperti pada radio dan televisi. Contoh sistem
penalaan dengan dioda ini adalah dengan sistem PLL (Phase lock loop), yaitu
mengoreksi oscilator dengan membaca penyimpangan frekuensinya untuk kemudian
diolah menjadi tegangan koreksi untuk oscilator. Dioda varactor dibias reverse
KARAKTERISTIK DIODA
1. Bias Maju Dioda

Adalah cara pemberian tegangan luar ke terminal diode. Jika
anoda dihubungkan dengan kutub positif batere, dan katoda dihubungkan dengan
kutub negative batere, maka keadaan diode ini disebut bias maju (forward bias).
Aliran arus dari anoda menuju katoda, dan aksinya sama dengan rangkaian
tertutup. Pada kondisi bias ini akan terjadi aliran arus dengan ketentuan beda
tegangan yang diberikan ke diode dan akan selalu positif.
2. Bias Mundur Dioda

Sebaliknya bila anoda diberi tegangan negative dan katoda
diberi tegangan positif, arus yang mengalir jauh lebih kecil dari pada kondisi
bias maju. Bias ini dinamakan bias mundur (reverse bias) pada arus maju
diperlakukan baterai tegangan yang diberikan dengan tidak terlalu besar maupun
tidak ada peningkatan yang cukup significant.
Sebagai karakteristik dioda, pada saat reverse, nilai
tahanan diode tersebut relative sangat besar dan diode ini tidak dapat
menghantarkan arus listrik. Nilai-nilai yang didapat, baik arus maupun tegangan
tidak boleh dilampaui karena akan mengkibatkan rusaknya dioda.
2.Spesifikasi
DIODE
PENYEARAH GENERAL PURPOSE ( untuk ac
50/60 Hz)
IN54xx = 3A
5400
|
5402
|
5404
|
5406
|
5407
|
5408
|
1N5397
|
|
V
maks
|
50
|
100v
|
200v
|
400v
|
600v
|
800v
|
1000v
|
1Nxxxx
1N4001
|
1N4002
|
1N4003
|
1N4004
|
1N4005
|
1N4006
|
1N4007
|
|
|
1N4816
|
1N4817
|
1N4818
|
1N4819
|
1N4820
|
1N4821
|
1N4822
|
|
|
|
|
|
IN5052
|
IN5053
|
IN5054
|
|
1N5391
|
1N5392
|
1N5393
|
1N5394
|
1N5395
|
1N5398
|
1N5399
|
V
maks
|
50v
|
100v
|
200v
|
400v
|
600v
|
800v
|
1000v
|
·
1N48xx = 1N539x = 1A
·
IN505x = 1.5A
·
Recovery time 1N400x = 5ns
·
Recovery time 1N48xx = 1N539x = 10ns
===============================================================
DIODE
PENYEARAH FR (Fast Recovery) - (untuk sirkit SMPS/Horisontal)
Catatan :
·
Makin kecil angka recovery time (ns)
berarti makin tinggi kemampuan untuk dipakai pada sirkit frekwensi tinggi.
·
Sirkit horisontal bekerja pada
frekwensi 15.625 Kz
·
Sirkit SMPS ada yang bekerja pada
frekwensi sekitar 35Kz tetapi ada pula yang bekerja pada frekwensi hampir 100Khz.
·
Jadi kalau mengganti diode untuk
sirkit SMPS kecuali lihat data arus (A), tetepi juga harus dilihat data
recovery time-nya (ns). Nilai (ns) paling tidak sama – atau dapat digunakan
dengan nilai (ns) yang lebih kecil.
·
Jangan menggunakan diode general purpuse
untuk sirkit Horisontal atau SMPS. Sebaliknya diode Fast Recovery tidak masalah
jika dipakai untuk penyearah ac 50/60Hz
FR
|
101
|
102
|
103
|
104
|
105
|
106
|
107
|
V
maks
|
50v
|
100v
|
200v
|
400v
|
600v
|
800v
|
1000v
|
Recovery
T
|
150ns
|
150ns
|
150ns
|
150ns
|
250ns
|
500ns
|
500ns
|
·
FR10x = 1A
·
FR15x = 1.5A
HER
|
101
|
102
|
103
|
104
|
105
|
106
|
107
|
V
maks
|
50v
|
100v
|
200v
|
400v
|
600v
|
800v
|
1000v
|
Recovery
T
|
50ns
|
50ns
|
50ns
|
50ns
|
100ns
|
100ns
|
100ns
|
·
HER10x = 1A
·
HER30x = 3a
PR
|
2001
|
2002
|
2003
|
2004
|
2005
|
|
|
V
maks
|
50v
|
100v
|
200v
|
400v
|
600v
|
|
|
Recovery
T
|
150ns
|
150ns
|
150ns
|
150ns
|
250ns
|
|
|
·
PR200x = 2A
·
PR300x = 3A
RGP
|
10A
|
10B
|
10D
|
10G
|
10J
|
10K
|
10M
|
V
maks
|
50v
|
100v
|
200v
|
400v
|
600v
|
800v
|
1000v
|
Recovery
T
|
150ns
|
150ns
|
150ns
|
150ns
|
250ns
|
500ns
|
500ns
|
·
RGP10 x = 1A
·
RGP15x = 1.5A
RGP002-
|
12E
|
14E
|
16E
|
18E
|
20E
|
|
|
V
maks
|
1200v
|
1400v
|
1600v
|
1800v
|
2000v
|
|
|
Recovery
T
|
300ns
|
300ns
|
300ns
|
300ns
|
300ns
|
|
|
·
RGP002-xxE = 0.5A
Biasanya dijumpai untuk penyearah tegangan screen Sony
RM2x
|
2Z
|
2
|
2A
|
2B
|
2C
|
|
|
V
maks
|
200v
|
400v
|
600v
|
800v
|
1000V
|
|
|
Recovery
T
|
150ns
|
150ns
|
150ns
|
150ns
|
250ns
|
|
|
·
2A
RU2x(G)
|
2A(G)
|
2B(G)
|
2D(G)
|
2G(G)
|
2J(G)
|
2M(G)
|
2K(G)
|
V
maks
|
50v
|
100v
|
200v
|
400v
|
600v
|
800v
|
1000v
|
Recovery
T
|
50ns
|
50ns
|
50ns
|
50ns
|
75ns
|
75ns
|
75ns
|
·
RU2x = 1.5A
RU4x
|
4Y
|
4Z
|
4
|
4A
|
4B
|
4C
|
4YX
|
V
maks
|
100v
|
200v
|
400v
|
600v
|
800v
|
1000v
|
70v
|
I
maks
|
3.5A
|
3.5A
|
3A
|
3A
|
3A
|
2.5A
|
4A
|
Recovery
T
|
100ns
|
100ns
|
100ns
|
100ns
|
100ns
|
100ns
|
50ns
|
SR2x
|
2A
|
2B
|
2D
|
2G
|
2J
|
2K
|
2M
|
V
maks
|
50v
|
100v
|
200v
|
400v
|
600v
|
800v
|
1000v
|
Recovery
T
|
150ns
|
150ns
|
150ns
|
150ns
|
150ns
|
250ns
|
500ns
|
·
SR2x = 2A
·
N4148 Vrms maks=75v , 150mA,
recovery time =4 ns
·
STTH102 Vmaks=75v, I=150mA, recovery
time=20ns
·
RU2M(Z) V maks =400v, I = 1.1A,
recovery time = 100ns
·
RU2AM(Z) V maks = 600v, I = 1.1A,
rtecovery time = 100ns
==================================================================
Diode Damper (bag
horisontal) atau Sirkit Pin-cushion (bagian atas)
·
RU4D=1300v / 1.2A
·
RU4DS=1300v /1.5A
·
RP3F=1500v / 2.0A
·
BY228 = 1650v/5A
===================================================================
Diode zener
protektor
·
R2M = maks tembus pada tegangan
antara 135-150v
·
R2K = maks tembus pada tegangan 140v
3.Cara Pengujian Dioda menggunakan
Avometer
1. Putarlah saklar pada Ohm, misalkan R x
1K
2. Tempelkanlah cord yang merah (+) pada terminal atau kaki katoda (-) dan cord yang hitam (-)pada anoda (+) dioda
3. Bila jarum multimeter bergerak itu berarti baik, namun bila diam saja itu berarti putus atau rusak
4. Kemudian selanjutnya cord yang hitam ditempelkan pada kaki katoda (-) dan cord yang merah ditempelkan pdai kaki anoda (+). Bila jarum multimeter diam itu berarti baik namun jika bergerak itu berarti bocor .Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar di bawah ini :
2. Tempelkanlah cord yang merah (+) pada terminal atau kaki katoda (-) dan cord yang hitam (-)pada anoda (+) dioda
3. Bila jarum multimeter bergerak itu berarti baik, namun bila diam saja itu berarti putus atau rusak
4. Kemudian selanjutnya cord yang hitam ditempelkan pada kaki katoda (-) dan cord yang merah ditempelkan pdai kaki anoda (+). Bila jarum multimeter diam itu berarti baik namun jika bergerak itu berarti bocor .Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar di bawah ini :
No comments:
Post a Comment