Karbon mempunyai nomor atom 6 sehingga
jumlah elektronnya juga 6, dengan konfigurasi 6C = 2, 4. Dari konfigurasi
elektron ini terlihat atom C mempunyai 4 elektron valensi (elektron pada kulit
terluar). Untuk memperoleh 8 elektron (oktet) pada kulit terluarnya (elektron
valensi) dibutuhkan 4 elektron sehingga masing-masing elektron valensi mencari
pasangan elektron dengan atom-atom lainnya. Kekhasan atom karbon adalah
kemampuannya untuk berikatan dengan atom karbon yang lain membentuk rantai
karbon. Bentuk rantai2 karbon yang paling sederhana adalah Hidrokarbon. Hidrokarbon hanya
tersusun dari dua unsur yaitu Hidrogen dan Karbon.
Berdasarkan jumlah atom C lain yang terikat pada satu
atom C dalam rantai karbon, maka atom C dibedakan menjadi :
a. Atom C primer, yaitu atom C yang mengikat satu atom
C yang lain.
b. Atom C sekunder, yaitu atom C yang mengikat dua
atom C yang lain.
c. Atom C tersier, yaitu atom C yang mengikat tiga
atom C yang lain.
d. Atom C kwarterner, yaitu atom C yang mengikat empat
atom C yang lain.
• atom C primer, atom C nomor 1, 7, 8, 9 dan 10 (warna hijau)
• atom C sekunder, atom C nomor 2, 4 dan 6
(warna biru)
• atom C tersier, atom C nomor 3 (warna kuning)
• atom C kwarterner, atom C nomor 5 (warna
merah)
Berdasarkan bentuk rantai karbonnya :
• Hidrokarbon alifatik = senyawa hidrokarbon dengan
rantai lurus/terbuka yang jenuh (ikatan tunggal/alkana) maupun tidak jenuh
(ikatan rangkap/alkena atau alkuna).
• Hidrokarbon alisiklik = senyawa
hidrokarbon dengan rantai melingkar / tertutup (cincin).
• Hidrokarbon aromatik = senyawa hidrokarbon
dengan rantai melingkar (cincin) yang mempunyai ikatan antar atom C tunggal dan
rangkap secara selang-seling / bergantian (konjugasi)
Berdasarkan ikatan yang ada dalam rantai C-nya,
senyawa hidrokarbon alifatik dibedakan atas :
1. Alkana (CnH2n+2)
2. Alkena (CnH2n)
3. Alkuna (CnH2n-2)
No comments:
Post a Comment