Permainan futsal diciptakan oleh Juan Carlos Ceriani di Montevideo,
Uruguay, tahun 1930. Saat itu, bersamaan dengan Piala Dunia di Uruguay.
Permainan baru tersebut diberi nama futebol
de salao (bahasa Portugis) atau futbol sala (bahasa Spanyol) dengan makna yang sama, yaitu
sepak bola ruangan. Dari kedua bahasa tersebut muncullah istilah baru, yaitu
“Futsal”.
Permainan futsal, sekarang berada di bawah naungan
Federation Internationale de Football Association (FIFA). Pertandingan futsal
internasional untuk kali pertama diselenggarakan dalam Piala Amerika Selatan I,
tahun 1965. Dalam pertandingan tersebut, Paraguay keluar sebagai juara.
Perebutan Piala Amerika tersebut berlangsung berturut-turut sampai tahun 1979,
dan semua pialanya disapu bersih oleh Brasil. Kemudian, Brasil meneruskan
dominasi juaranya dalam Piala Pan Amerika I, tahun 1980 dan 1984.
Tahun 2002, olahraga futsal mulai masuk ke Indonesia.
Olahraga ini mendapat sambutan, terutama mereka pecinta sepak bola. Kompetisi
resmi tingkat Nasional di Indonesia, mulai diadakan tahun 2008 oleh Badan
Futsal Nasional (BFN). BFN merupakan badan yang dengan sengaja dibentuk oleh
PSSI untuk mengelola futsal di Indonesia. Kejuaraan futsal tersebut dinamakan
Indonesia Futsal League (IFL). Kejuaraan ini berlangsung selama empat bulan
yang dibagi dalam empat seri. Pemenang dalam kejuaraan IFL, akan mewakili
Indonesia dalam AFC Futsal Champions League, yaitu kompetisi futsal tertinggi
di Asia.
Hal yang mencolok dari permainan futsal, jika
dibandingkan dengan permainan sepak bola konvensional adalah ukuran lapangan
yang lebih kecil dan pemain yang hanya berjumlah 5 sampai 7 pemain dalam setiap
timnya. Oleh karena itu, permainan ini dipandang lebih fleksibel dan dapat
dimainkan didalam ruangan tertutup dengan lapangan berumput sintetis.
Peraturan Permainan
Peraturan permainan futsal telah disepakati dalam
asosiasi sepak bola internasional. Dengan kata lain, peraturan futsal mengikuti
peraturan yang telah disepakati dalam FIFA.
Adapun beberapa peraturan diubah penerapannya. Hal
tersebut disesuaikan dengan perintah-perintah pemula, khususnya yang berusia di
bawah 16 tahun, wanita, pemain yang sudah cukup umur (lebih dari 35 tahun), dan
pemain yang mempunyai kekurangan-kekurangan tertentu.
Adapun hal-hal yang dapat diubah sesuai kondisi,
meliputi ukuran lapangan; ukuran, berat, dan bahan bola; lebar dan tinggi
mistar gawang; periode permainan; dan jumlah pemain cadangan. Sementara itu,
untuk peraturan-peraturan yang berhubungan dengan wasit, pemain, dan para
petugas yang terlibat dalam permainan, antara pria dan wanita sama.
a. Ukuran Lapangan
Lapangan futsal berbentuk persegipanjang. Permukaan
lapangan haru rata dan tidak licin. Lantai lapangan futsal biasanya
dilapisi dengan rumput sintetis atau bagan dari kayu, tetapi hindari
lapisan lapangan dari beton atau bata. Berikut ukuran lapangan futsal.
1) Panjang lapangan 25 – 42 meter, lebar lapangan 15 –
25 meter.
2) Lapangan ditandai dengan garis-garis yang berfungsi
sebagai pembatas. Dua garis terluar yang lebih panjang disebut garis pembatas
lapangan, dan dua garis yang lebih pendek disebut garis gawang.
3) Lebar seluruh garis adalah 8 cm.
4) Lapangan dibagi menjadi dua bagian pada bagian
tengah lapangan. Titik tengah lapangan ditandai dengan sebuah titik. Titik
tengah lapangan berada pada lingkaran tengah lapangan dengan radius 3 meter.
5) Daerah seperempat lingkaran di depan garis gawang
memiliki radius 6 meter.
6) Titik penalti berada 6 meter dari titik tengah
garis gawang.
7) Titik penalti kedua berada 10 meter dari titik
tengah antara posisi tiang gawang vertikal.
8) Titik tendangan pojok memiliki radius 25 cm, di
setiap sudut lapangan.
b. Ukuran, Berat, dan Bahan
Bola
Bola futsal berbentuk bulat sempurna. Bahan yang
dipergunakan untuk membuat bola futsal adalah dari bahan kulit atau bahan lain
yang layak untuk digunakan. Keliling bola futsal 62 – 64 cm, berat bola 400
–440 gram, dan tekanan 0,4 – 0,6 atm.
c. Lebar dan Tinggi Mistar
Gawang
Ukuran gawang permainan futsal adalah sebagi berikut.
1) Gawang terdiri atas dua buah tiang sejajar dalam
posisi vertikal dengan jarak yang sama dari setiap sudut dan pada sisi atasnya
dihubungkan dengan tiang horizontal.
2) Gawang harus diletakkan tepat pada tengah-tengah
garis gawang.
3) Jarak kedua tiang vertikal adalah 3 meter dan jarak
dari sisi bawah batangan atas ke dasar permukaan lapangan adalah 2 meter.
4) Tiang vertikal dan tiang horizontal memiliki
diameter 8 cm.
5) Jaring gawang terbuat dari tali rami, goni, atau
nilon, yang dikaitkan pada kedua tiang vertikal dan horizontal pada sisi
belakang gawang.
6) Kedalaman gawang adalah jarak dari ujung bagian
dalam dari posisi gawang langsung ke arah sisi luar lapangan, minimal 80 cm
pada bagian atas dan 100 cm pada bagian bawah.
d. Periode Permainan
Pertandingan futsal berakhir dalam dua babak. Durasi
setiap babak adalah 20 menit. Durasi dari salah satu babak dapat diperpanjang untuk
menentukan pemenang jika terjadi “seri”.
Tim diperbolehkan meminta time-out selama 1 menit dalam sebuah babak pertandingan.
Kondisi-kondisi untuk mendapatkan time-out adalah
sebagai berikut.
1) Pelatih meminta untuk time-out selama 1 menit.
2) Time-out akan
diberikan pada tim yang sedang menguasai bola.
3) Penjaga waktu mengizinkan untuk time-out ketika bola keluar dari
permainan dengan menggunakan sebuah peluit atau tanda lain yang berbeda dengan
tanda wasit pertama.
4) Saat time-out pemain
berada di lapangan. Jika menerima instruksi dari official maka dilakukan
pada garis pembatas sejajar dengan lapangan. Hal tersebut dikarenakan
official tidak boleh memasuki batas lapangan.
5) Tim yang tidak meminta time-out pada babak pertama maka timnya akan tetap hanya
mendapatkan satu kalitime-out selama
babak kedua.
e. Jumlah Pemain dan Pemain
Cadangan
Permainan futsal dimainkan oleh dua tim. Jumlah pemain
setiap tim maksimal lima orang, yang salah satunya adalah penjaga gawang.
Jumlah pemain cadangan maksimal sebanyak 7 orang.
f. Perlengkapan Pemain
Untuk keselamatan pemain, seorang pemain dilarang
menggunakan perlengkapan atau sesuatu yang berbahaya, baik untuk dirinya maupun
orang lain. Perlengkapan yang harus dipakai oleh setiap pemain adalah sebagai
berikut.
1) Seragam atau pakaian. Dalam setiap pertandingan
seragam futsal memiliki nomor di bagian depan dan belakang. Nomornya dimulai
dari 1 sampai 15. warna dari nomor harus berbeda dengan warna seragam.
2) Celana pendek harus yang dapat menyerap keringat
dan warnanya sama dengan warna dasar seragam.
3) Kaus kaki.
4) Pengaman kaki (shinguard). Seluruh bagian shinguard tertutup kaus kaki, terbuat dari bahan karet atau
plastic, dan harus
memberikan perlindungan yang cukup.
5) Sepatu yang digunakan harus jenis sepatu yang
diizinkan, yaitu sepatu kanvas atau terbuat dari kulit halus.
6) Seragam yang digunakan penjaga gawang, boleh
menggunakan celana panjang. Warna seragam yang digunakan harus dapat dibedakan
dari pemain yang lainnya. Jika penjaga gawang menjadi pemain lapangan penjaga
tersebut harus menggunakan seragam dengan nomor punggung pemain yang
digantikannya.
g. Wasit
Setiap permainan dipimpin oleh seorang wasit. Wasit
dalam pertandingan futsal terdiri atas tiga orang dan satu penjaga waktu. Wasit
memiliki kewenangan penuh untuk menegakkan peraturan permainan, sejak ia
memasuki sampai meninggalkan lapangan permainan.
Kekuasaan dan tanggung jawab wasit pertama, antara
lain sebagai berikut.
1) Menegakkan peraturan permainan.
2) Membuat dan memelihara catatan pertandingan untuk
dipergunakan sebagai laporan pertandingan.
3) Bertindak sebagai penjaga waktu, jika penjaga waktu
tidak hadir.
4) Menghentikan, menunda, atau mengakhiri pertandingan
untuk setiap pelanggaran yang dilakukan pemain.
5) Melakukan tindakan disiplin terhadap kesalahan
pemain dalam bentuk peringatan dan sanksi pelanggaran.
6) Memastikan tidak ada orang yang berhak untuk berada
di dalam lapangan.
7) Membiarkan permainan berlanjut sampai bola keluar,
jika terdapat pemain yang mengalami luka ringan.
8) Memastikan bola memenuhi persyaratan.
9) Membiarkan permainan berlanjut ketika terjadi
sebuah pelanggaran terhadap salah satu tim. Namun, tim yang pemainnya digelar
berada pada posisi yang menguntungkan untuk mencetak gol. Namun, jika tidak menghasilkan
gol, wasit harus memberikan hukuman terhadap tim yang melakukan pelanggaran
yang terjadi sebelumnya.
Kekuasaan dan tanggung jawab wasit kedua, antara lain
sebagai berikut.
1) Wasit kedua berada di sisi lapangan yang berlawanan
dari posisi wasit dan dilengkapi dengan peluit.
2) Membantu wasit pertama untuk mengawasi pertandingan
agar tetap berjalan sesuai dengan peraturan permainan.
3) Menghentikan permainan jika terjadinya pelanggaran
dari peraturan-peraturan.
4) Memastikan bahwa penggantian pemain dilaksanakan
dengan baik.
Kekuasaan dan tanggung jawab wasit ketiga, antara lain
sebagai berikut.
1) Membuat catatan atas pelanggaran akumulasi lima
pertama yang dilakukan tim.
2) Membuat catatan dari penghentian permainan dan
memberikan alasannya.
3) Membuat catatan pemain-pemain yang menciptakan gol.
4) Mencatat nama dan nomor pemain yang mendapat
peringatan dan dikeluarkan.
5) Menyediakan segala informasi yang relevan dengan
pemain.
Kekuasaan dan tanggung jawab penjaga waktu (time keeper), antara lain sebagai
berikut.
1) Memastikan bahwa durasi pertandingan sesuai
ketentuan, yaitu dengan cara menjalankan chronometer saat pertandingan dimulai,
memberhentikan waktu saat bola keluar lapangan, dan menghentikan waktu dengan
hal-hal yang berhubungan dengan pelanggaran permainan.
2) Memeriksa time-out.
3) Memeriksa periode hukuman waktu efektif dua menit
ketika pemain telah dikeluarkan.
4) Mengindikasikan akhir dari separuh pertandingan
pertama, kedua, akhir pertandingan, dan akhir periode waktu tambahan.
5) Menyediakan dan menjaga sebuah catatan dari semua
waktu sela (time-out) yang
tersedia untuk setiap tim.
6) Menyediakan catatan atas pelanggaran akumulasi
kelima pertama yang dilakukan oleh setiap tim.
No comments:
Post a Comment